ada cinta yang kita rasakan namun tak juga bisa... membawa hati kitasaling bergandengan bersama. ada banyak kejadian yang mengikatkan jejak langkah kita di masa lalu, yang masih juga tidak bisa menyatukan masa depan kita untuk saling melangkah ke depan bersama beriringan. ada kisah yang terangkai dengan manis, kisah kita, yang tetap belum mampu menghadirkan kisah indah tentang kita yang tanpa pengakhiran.
Sunday, June 24, 2007
Wednesday, June 20, 2007
i'm defenetely missing you
i'm feeling so blue this last few days, maybe because i really missing you. bu ti really don't know what to. do not allowed to call you. do not allowed to sending any sms. do not allowed to sending you an email too. i find a dead-end road to get to you. although i know, all that way can get me straight into you. and i'm tremble. how am i living without you, when all i keep on searching was you in the middle of crowd people?
i'm missing you. i miss all about us. i miss our companionships. i miss our languange. i miss you. so much..
i'm missing you. i miss all about us. i miss our companionships. i miss our languange. i miss you. so much..
Sunday, June 17, 2007
merenda kisah
apa yang kau lihat, cantik? kembang ungu sisa resepsi kemarin atau bejana retak yang teronggok di depan jendela kamar pengantin kita?
aku melihatmu kembali layu pagi ini. seperti kehilangan nyala api di tatap mata yang biasanya menghunus belati maut untuk membuatku terkapar seketika jatuh diantara kedua kakimu. tatapan itu hilang. sekejap hasratku mati bersama kelayuan lugumu.
apa yang sedang tayang di benakmu? adakah disana secuil tentang aku yang mengemis hadirmu sebagai penawar rindu jadahku? atau semua itu hanyalah tentang ia yang ingin kau rampas kesuciannya dengan maut ciumanmu, lihai gerakanmu, dan gairah liarmu? tapi dia takkan pulang padamu. dia takkan pernah pulang padamu memang engkau bukan rumahnya. ia punya rumahnya sendiri di sana. begitupun seharusnya kamu.
apa yang kau perhatikan, cantik? segaris kuning di langit begitu marak untuk selimuti kegamangan anganmu. aku di sini. aku memilih memotong langkahmu untuk sampai kepadanya karena aku tahu kau hanya akan terluka merindui dekapannya. aku memilih mencintaimu dengan cinta yang cinta karena aku ingin membuatmu senantiasa bahagia yang bukan sekedar ada dalam angan-angan sel di setiap reseptor otakmu. aku memilih tak berangkat kerja pagi ini, dengan kemungkinan besar akan dipecat, untuk menemanimu terpekur menyendiri menatapi perubahan warna langit di hatimu dengan rapalan mantera-mantera harapan agar engkau takkan pernah memilih pergi dari hidupku.
apakah makna cinta bagimu, cantikku tercinta? adakah itu hasrat atau ingin? adakah itu harap atau mimpi? dan adakah kau menerima pinanganku karena cita atau cinta? adakah bagimu cinta yang benar cinta?
akan kuikuti kemana pun langkah kakimu pergi. akan kukejar secepat apapun kau berlari dari apa yang kupersembahkan padamu. akan kulalui segala rintang apapun ketika engkau memilih berlari mengejar bayang-bayang hantu yang kerap mengintai dan menelanjangi keseluruhanmu dengan kekuatanku sendiri. akan kulakukan apapun untuk bisa memegang dan menggenggam tanganmu kembali. akan kuberikan segalanya, termasuk diriku, agar kita bisa kembali bersama seperti malam selepas resepsi pernikahan kita.
tersenyum pada siapakah engkau cantik? tersenyum pada hal apa? adakah bayangan bahagia kita tergambar di sana ketika engkau mengingat-ingat semua peristiwa yang tertayang begitu pesat bagai loncatan-loncatan elektron pada saraf-saraf otak? adakah jejakku kentara seperti sebelum kita menikah dimana kau katakan kau jatuh cinta dan kau ingin merasakan bahagia bersamaku senantiasa? atau adakah semua itu justru hanya akan menyisakan bekas luka di batinku, karena kau mulai menyadari kekeliruan keputusanmu, karena kau merasa tak akan ada cinta yang cinta seperti cinta yang pernah kaupersembahkan untuknya?
aku tak akan melepaskanmu begitu saja. aku akan terus mencintaimu seperti ikrar yang terjanji di akad nikah kita. aku takkan menyerah begitu cepat hanya karena melihatmu layu setelah segala yang kita lakukan semalam. aku akan terus menjagamu dengan kekuatan hati dan keteguhan niatku seperti yang pernah engkau pinta di beberapa malam-malam bisu. ketika engkau berkata, 'jangan lepaskan aku begitu mudahnya, karena aku begitu takut merasa kehilangan orang yang kusayangi lagi nantinya'.
hhh...!!! aku terus saja kaubiarkan menunggu, cantik. menunggu engkau palingkan wajah dari jendela dan rekahkan senyum yang indah bagai bunga. walau kantuk menyerangku dengan beratnya, walau lapar berteriak-teriak memintaku untuk hiraukannya, aku tetap akan bersandar di sini, di ranjang kita, menemanimu terpekur diam menatap ke luar jendela.
"sayang, aku bahagia. dalam diampun aku merasa kau tetap menemaniku dengan kesabaran luar biasa. aku ingin kita bisa merasakan ini sampai selamanya. aku mencintaimu."
kalimat panjangmu, harap dan doamu, seketika menghapus segala kecamuk di batinku. kau menoleh dan mendekat padaku. lalu ciuman mautmu kembali menghajar bibirku hingga basah. lalu kita lakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan semalam, berulang-ulang. membiarkan basah, aroma keringat, lengket dan desah bersatu dalam gairah. sungguh aku sangat mencintaimu, cantik. aku takkan bisa tanpamu.
jika aku berharap di sana engkau akan selalu berbahagia, maka aku pun harus bahagia seperti suatu masa kamu juga pernah berharap yang sama. dengan jalan ini aku memilih cara untuk berbahagia. walau cinta takkan pernah bisa sirna, karena yang pernah ada telah terlalu pekat kentara di masa lalu kita. sesuatu yang bernama cinta yang cinta, cinta sebesar cinta itu sendiri. cinta yang bagiku, lebih indah untuk terus menjadi mimpi, dan bukan harap yang ingin dikembangwujudkan realita. walau malam ini aku sempat bermimpi tentang kita yang saling berpagutan diam-diam, berlari dari kenyataan yang menghalangi masing-masing kita untuk bisa bersama, di dalam mimpi pun aku merasa bersalah dan berdosa jika kita bersama. dan nyatanya, sampai sekarangpun kita masih tetap tidak bisa bersama, sebesar dan sehebat apapun angan kita tentang pertemuan dan kebersamaan itu nantinya. namun, percayalah... setelah ini, setelah langkahku yang seok dan hatiku yang patah telah terbentuk utuh kembali, aku tetap akan ke sana menjumpaimu untuk membayar satu kisah percintaan yang terkalang selamanya. seperti katamu, siapa yang tahu.. siapa yang bisa lebih tahu..
aku akan tetap menyayangimu dengan sayang yang benar-benar sayang karena aku takkan bisa mencintaimu dengan cinta sebesar cinta seperti waktu lalu. aku memang mencintai lelaki lain sekarang, tapi ingatku tentangmu akan selalu menyertaiku sepanjang waktu. kita ialah satu kisah yang tak mungkin kuingkari dan kulupakan. kuharap kamu bersedia kembali berbaik hati mengikhlaskan apa yang tidak pernah bisa kita genggam bersamaan. dengan mengikhlaskan berarti kamu kembali mengajariku bagaimana caranya terbang. dengan mengikhlaskan berarti kamu bersedia menerima aku dan dia sebagai satu yang kini sulit dipisahkan. dan seperti katamu, memang sebaiknya kita tetap saling mendoakan, yang terbaik untuk masing-masing kita.
aku melihatmu kembali layu pagi ini. seperti kehilangan nyala api di tatap mata yang biasanya menghunus belati maut untuk membuatku terkapar seketika jatuh diantara kedua kakimu. tatapan itu hilang. sekejap hasratku mati bersama kelayuan lugumu.
apa yang sedang tayang di benakmu? adakah disana secuil tentang aku yang mengemis hadirmu sebagai penawar rindu jadahku? atau semua itu hanyalah tentang ia yang ingin kau rampas kesuciannya dengan maut ciumanmu, lihai gerakanmu, dan gairah liarmu? tapi dia takkan pulang padamu. dia takkan pernah pulang padamu memang engkau bukan rumahnya. ia punya rumahnya sendiri di sana. begitupun seharusnya kamu.
apa yang kau perhatikan, cantik? segaris kuning di langit begitu marak untuk selimuti kegamangan anganmu. aku di sini. aku memilih memotong langkahmu untuk sampai kepadanya karena aku tahu kau hanya akan terluka merindui dekapannya. aku memilih mencintaimu dengan cinta yang cinta karena aku ingin membuatmu senantiasa bahagia yang bukan sekedar ada dalam angan-angan sel di setiap reseptor otakmu. aku memilih tak berangkat kerja pagi ini, dengan kemungkinan besar akan dipecat, untuk menemanimu terpekur menyendiri menatapi perubahan warna langit di hatimu dengan rapalan mantera-mantera harapan agar engkau takkan pernah memilih pergi dari hidupku.
apakah makna cinta bagimu, cantikku tercinta? adakah itu hasrat atau ingin? adakah itu harap atau mimpi? dan adakah kau menerima pinanganku karena cita atau cinta? adakah bagimu cinta yang benar cinta?
akan kuikuti kemana pun langkah kakimu pergi. akan kukejar secepat apapun kau berlari dari apa yang kupersembahkan padamu. akan kulalui segala rintang apapun ketika engkau memilih berlari mengejar bayang-bayang hantu yang kerap mengintai dan menelanjangi keseluruhanmu dengan kekuatanku sendiri. akan kulakukan apapun untuk bisa memegang dan menggenggam tanganmu kembali. akan kuberikan segalanya, termasuk diriku, agar kita bisa kembali bersama seperti malam selepas resepsi pernikahan kita.
tersenyum pada siapakah engkau cantik? tersenyum pada hal apa? adakah bayangan bahagia kita tergambar di sana ketika engkau mengingat-ingat semua peristiwa yang tertayang begitu pesat bagai loncatan-loncatan elektron pada saraf-saraf otak? adakah jejakku kentara seperti sebelum kita menikah dimana kau katakan kau jatuh cinta dan kau ingin merasakan bahagia bersamaku senantiasa? atau adakah semua itu justru hanya akan menyisakan bekas luka di batinku, karena kau mulai menyadari kekeliruan keputusanmu, karena kau merasa tak akan ada cinta yang cinta seperti cinta yang pernah kaupersembahkan untuknya?
aku tak akan melepaskanmu begitu saja. aku akan terus mencintaimu seperti ikrar yang terjanji di akad nikah kita. aku takkan menyerah begitu cepat hanya karena melihatmu layu setelah segala yang kita lakukan semalam. aku akan terus menjagamu dengan kekuatan hati dan keteguhan niatku seperti yang pernah engkau pinta di beberapa malam-malam bisu. ketika engkau berkata, 'jangan lepaskan aku begitu mudahnya, karena aku begitu takut merasa kehilangan orang yang kusayangi lagi nantinya'.
hhh...!!! aku terus saja kaubiarkan menunggu, cantik. menunggu engkau palingkan wajah dari jendela dan rekahkan senyum yang indah bagai bunga. walau kantuk menyerangku dengan beratnya, walau lapar berteriak-teriak memintaku untuk hiraukannya, aku tetap akan bersandar di sini, di ranjang kita, menemanimu terpekur diam menatap ke luar jendela.
"sayang, aku bahagia. dalam diampun aku merasa kau tetap menemaniku dengan kesabaran luar biasa. aku ingin kita bisa merasakan ini sampai selamanya. aku mencintaimu."
kalimat panjangmu, harap dan doamu, seketika menghapus segala kecamuk di batinku. kau menoleh dan mendekat padaku. lalu ciuman mautmu kembali menghajar bibirku hingga basah. lalu kita lakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan semalam, berulang-ulang. membiarkan basah, aroma keringat, lengket dan desah bersatu dalam gairah. sungguh aku sangat mencintaimu, cantik. aku takkan bisa tanpamu.
jika aku berharap di sana engkau akan selalu berbahagia, maka aku pun harus bahagia seperti suatu masa kamu juga pernah berharap yang sama. dengan jalan ini aku memilih cara untuk berbahagia. walau cinta takkan pernah bisa sirna, karena yang pernah ada telah terlalu pekat kentara di masa lalu kita. sesuatu yang bernama cinta yang cinta, cinta sebesar cinta itu sendiri. cinta yang bagiku, lebih indah untuk terus menjadi mimpi, dan bukan harap yang ingin dikembangwujudkan realita. walau malam ini aku sempat bermimpi tentang kita yang saling berpagutan diam-diam, berlari dari kenyataan yang menghalangi masing-masing kita untuk bisa bersama, di dalam mimpi pun aku merasa bersalah dan berdosa jika kita bersama. dan nyatanya, sampai sekarangpun kita masih tetap tidak bisa bersama, sebesar dan sehebat apapun angan kita tentang pertemuan dan kebersamaan itu nantinya. namun, percayalah... setelah ini, setelah langkahku yang seok dan hatiku yang patah telah terbentuk utuh kembali, aku tetap akan ke sana menjumpaimu untuk membayar satu kisah percintaan yang terkalang selamanya. seperti katamu, siapa yang tahu.. siapa yang bisa lebih tahu..
aku akan tetap menyayangimu dengan sayang yang benar-benar sayang karena aku takkan bisa mencintaimu dengan cinta sebesar cinta seperti waktu lalu. aku memang mencintai lelaki lain sekarang, tapi ingatku tentangmu akan selalu menyertaiku sepanjang waktu. kita ialah satu kisah yang tak mungkin kuingkari dan kulupakan. kuharap kamu bersedia kembali berbaik hati mengikhlaskan apa yang tidak pernah bisa kita genggam bersamaan. dengan mengikhlaskan berarti kamu kembali mengajariku bagaimana caranya terbang. dengan mengikhlaskan berarti kamu bersedia menerima aku dan dia sebagai satu yang kini sulit dipisahkan. dan seperti katamu, memang sebaiknya kita tetap saling mendoakan, yang terbaik untuk masing-masing kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)