Wednesday, October 24, 2007

rerupa senja

ia melangkah mengejar senja
merepih marak gelombang suara dengan serakan daun kering di lantai maya
menceraikan batas luka yang legam mempesona
seperti warna senja-senja yang biasa

aku tergugu diam di belantara duka
kepalan jari tak lagi akan terasa
aku harus menghilang
seperti senja-senja yang terlewat

itu saja, rupa nelangsa..

1 comment:

Vee said...

nice blog...great story
can we be a friend?