Monday, August 6, 2007

kau buat ia dijatuhi cinta..

satu gerbang yang tadinya berada begitu jauh di muka, tiba-tiba tanpa tersadar, kini tengah berdiri di depan mata. ia terbentuk dari rasa, asa, dan percaya. sepenuhnya ini keputusan hati. walau bukannya tanpa logika.
kau duduk manis di sana, bersandar pada remang malam, yang perlahan kian gelap. dia datang mendekat padamu, berikan senyum terindah dengan lesung pemanis rona, merekah bagai kuntum bunga.
"ayo..., kita sudah ditunggu", katamu. genggaman erat, langkah yang seketika kian terasa berat, kian terasa dekat ke daun pintu.

tok.. tok.. tok..
pintu pun terbuka. seorang wanita setengah baya sedang tersenyum ramah di baliknya, menyambut dirimu dan dia yang datang kepadanya. dia membungkuk benamkan muka di antara jemari tangan kanan sang wanita. menghormati, seolah kepada ibunya sendiri. sedangkan engkau, mendekat mencium pipi sang wanita, sambil berujar, "sudah lama menunggu kami, ma?" Dibalas dengan jawab, "tidak, baru selesai shalat."

itulah kali pertama kau mengajak ia datang ke kediamanmu. satu langkah yang belum pernah kau lakukan sebelumnya terhadap siapapun. kau ajak ia terlibat dalam senda gurau keluarga. kau ajak ia merasakan apa yang kau rasakan tentang keluarga. sungguh banyak berbeda dengan apa yang diharapkannya memang, tapi ini pun pengalaman pertama yang benar terasa asing baginya. kau buat ia membatin dalam hatinya, bahwa getar di sanubarinya mulai meyakini, kaulah yang terbaik baginya. seseorang di masa lalunya pun terasa menjadi begitu jauh dari hatinya. membuatnya hampir menangis, karena ternyata kebertahanan yang terdera di hati berujung tiada. walau kadang masih juga dia bayangkan dengan rasa khawatir yang menjelma besar, bahwa jika benar suatu waktu seseorang itu datang kembali padanya, dan meminta sesuatu yang pernah begitu lama dinantinya, apa yang akan ia katakan? kini, dia mulai merajut asa baru, dengan keyakinan baru, bahwa kaulah pemenang bagi hati dan jiwanya. kaulah masa depannya. persis sama seperti apa yang selalu ada di benakmu tentangnya, dialah masa depanmu.

begitulah semuanya kini termulai.. cinta yang benar cinta dengan cinta sebesar cinta itu sendiri sedang mulai mencair dan meresap lesap dalam hatimu dan hatinya, memberi kekuatan dan kelemahan bagi jiwamu dan jiwanya, menyadarkan keberartian hadirmu dan hadirnya di masing-masing hidupmu dan hidupnya, dan mulai menyusun batu untuk dijadikan rumahmu dan rumahnya.. rumah kalian bersama. di sana.., di salah satu titik masa depan.

"iska, melamun..? ayo dimakan. kenapa? masakan mama tidak enak ya?"
"o, eng, hm, bukan 'gitu kok ma. alhamdulillah enak.. mama bersedia ajari iska buat ini?"
"tentu saja, cantik. oiya, tyo sukanya makan tumis pare. kamu harus pintar masak itu. nanti, mama ajari membuatnya."
"ooo", dia menatapmu begitu mesra. "iya ma, nanti ajari ya?"
"iya.."

kau tahu ia begitu mencintaimu, sebesar dan seberat cintamu padanya. kau sangat ingin membuatnya bahagia. bahagia denganmu, dan hanya denganmu. ia pun mulai percaya, bahwa ia akan sungguh bahagia jika bersamamu, selamanya. kau.. berhasil membuatnya jatuh cinta.

dedicated to:
you, who makes me love you more than i've ever felt before..
thank you for letting me know that we have an opportunity to have a very big and deep love than i've ever have inside.
thank you, to stand there for me, and ask me to wait for you.
and thank you, for letting me know, how much i love you..

No comments: